1

Latihan1 JavaScript
*Penulisan kode HTML*

Ya'ahowu

Selamat datang ke blog "Ya'ahowu Tanö"......
Blog ini saya buat sebagai sarana untuk menuliskan ekspresi atau hasil buah pikiran, pengalaman, serta kutipan-kutipan dari buku yang pernah di baca.

Minggu, 14 Oktober 2012

KESELAMATAN INDUSTRI


KESELAMATAN INDUSTRI


1.      Bahaya Listrik Pada tempat Kerja
Listrik yang kita gunakan dalam kehidupan kita sehari – hari baik di tempat kerja ataupun dalam rumah tangga mempunyai banyak manfaat misalnya : Untuk penerangan, untuk menghidupkan radio, komputer, mesin gerinda, mesin bor dan lain –lain akan tetapi listrik juga dapat menimbulkan malapetaka misalnya kebakaran atau bahkan menyebabkan kecelakaan yang berakibat fatal / meninggal.
Penggunaan peralatan listrik dengan daya yang besar akan memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan kerja. Bahkan merenggut nyawa manusia. Seperti yang kita lihat dewasa ini ada banyak kecelakaan kerja akibat dari aliran arus pendek, seperti kebakaran dll.  
Apa saja bahaya listrik itu ...???
a.       Sambungan Kabel Tidak Rapi
Sambungan kabel listrik yang tidak rapi atau longgar akan menimbulakan gesekan diantara kedua kabel tersebut sehingga menibulkan panas yang merupakan salah satu unsur api sehingga akan membakar insulating tape atau isolasi kabel tersebut dan membakar benda – benda yang berada di sekitarnya.
b.      Arus Berlebih dan Hubungan Singkat, Sekering Tidak Berfungsi.
Hubungan singkat yang terjadi dalam instalasi listrik akan menimbul kan bunga api listrik yang merupakan sumber panas dan merupakan salah satu unsur api sehingga dapat menimbulkan kebakaran, ketika terjadi arus berlebih sekering akan terputus dengan sendirinya akan tetapi terkadang sekering tidak dapat berfungsi sehingga menimbulkan kebakaran.
3.      Tersengat Arus Listrik
Adanya sambungan yang tidak rapi dan tidak dilindungi dengan insulating tape, atau kabel listrik yang sudah terkelupas isolasinya akan dapat menyebabkan orang terkena sengatan arus listrik, efek yang terjadi akibet sengatan arus listrik sangat bergantung pada besarnya arus tersebut :
·         0,5 mA : tidak terjadi efek.
·         1 mA : Terjadi gerakan reflek yang tidak terkendali ada kemungkinan kita akan membentur sesuatu yang mengakibatkan cedera.
·         2 – 8 mA : Akan mengakibatkan sistem saraf terganggu.• 8 – 20 mA : Korban kemungkinan sudah tidak dapat melepaskan diri
·         20 – 75 mA : Korban akan merasa sangat sakit bahkan pingsan, apabila pernafasan lumpuh selama 3 menit korban akan meninggal.
·         50 – 1000 mA : Korban bisa meninggal dunia.
·         > 2.5 A : Jantung akan langsung berhenti, kulit dan jaringan bagian dalam akan terbakar.



2.      Faktor-Faktor Kelistrikan yang Menentukan Tingkat Keparahan Akibat Sengatan listrik
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam kelistrikan antara lain:
  1. Pemakaian safety switches, yang dapat memutus arus listrik jika penggunaan melebihi limit/batas yang ditetapkan oleh alat.
  2. Improvisasi terhadap peralatan listrik harus memperhatikan standar keamanan dari peralatan.
  3. Penggunaan peralatan yang sesuai dengan kondisi kerja sangat diperlukan untuk menghindari kecelakaan kerja.
  4. Berhati-hati dengan air. Jangan pernah meninggalkan perkerjaan yang memungkinkan peralatan listrik jatuh atau bersinggungan dengan air. Begitu juga dengan semburan air yang langsung berinteraksi dengan peralatan listrik.
  5. Berhati-hati dalam membangun atau mereparasi peralatan listrik agar tidak membahayakan penguna yang lain dengan cara memberikan keterangan tentang spesifikasi peralatan yang telah direparasi.
  6. Pertimbangan bahwa bahan kimia dapat merusak peralatan listrik maupun isolator sebagai pengaman arus listrik. Sifat korosif dari bahan kimia dapat menyebabkan kerusakan pada komponen listrik.
  7. Perhatikan instalasi listrik jika bekerja pada atmosfer yang mudah meledak. Misalnya pada lemari asam yang digunakan untuk pengendalian gas yang mudah terbakar.
  8. Pengoperasian suhu dari peralatan listrik akan memberikan pengaruh pada bahan isolator listrik. Temperatur sangat rendah menyebabkan isolator akan mudah patah dan rusak. Isolator yang terbuat dari bahan polivinil clorida (PVC) tidak baik digunakan pada suhu di bawah 0 oC. Karet silikon dapat digunakan pada suhu –50 oC. Batas maksimum pengoperasian alat juga penting untuk diperhatikan. Bahan isolator dari polivinil clorida dapat digunakan sampai pada suhu 75 oC, sedangkan karet silikon dapat digunakan sampai pada suhu 150 oC.
Listrik dapat dikatakan kebutuhan primer dalam semua bidang kerja, baik rumah tangga, kantor maupun operasional di lapangan, maka pemakaian listrik tidak dapat dihindari lagi. Namun keselamatan kerja listrik sebaiknya jangan Anda tinggalkan untuk menciptakan kerja aman dengan listrik.
Beberapa prosedur keselamatan kerja listrik yang biasa diterapkan adalah:
  1. Buat Ijin Kerja untuk Overhead Power Line
    Memperhatikan jarak/radius aman serta tindakan aman yang direkomendasikan pada saat lifting equipment tersangkut ke kabel listrik di atasnya.
  2. Gunakan ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
    Peralatan yang berfungsi mengalihkan sengatan listrik dengan cara pengaliran arus yang ke tubuh menuju ke grounding.
  3. Pasangi Seluruh Sirkuit dengan Pelindung ELCB
    Sirkuit yang dilindungi oleh ELCB harus diuji setiap ulang enam bulan sekali.
  4. Periksa Check Tag Validity
    Sebelum memakai alat listrik portable harus melakukan visual inspection (inspeksi kasat mata) dengan memeriksa Check Tag Validity-nya.
    Barangkali ada kabel terkelupas, plug tidak lengkap, dan sebagainya.
  5. Melakukan Tagging Per-tiga Bulanan Sesuai Standar Internasional
    Mengecek semua peralatan listrik per-tiga bulanan, lalu mentagging alat yang masih layak pakai. Kode taggingnya : Januari-Maret warna merah, April-Juni warna hijau, Juli-September warna biru, dan Oktober-Desember warna kuning.
  6. Menutup peralatan listrik dengan panel/switchgear
    Bertujuan mengamankan peralatan listrik yang tidak memadai.

3.      Cara Pencegahan Umum Untuk Keselamatan Yang Harus Diperhatikan
Upaya pencegahan bahaya listrik:
a.       Pemasangan instalasi/peralatan listrik harus sesuai dengan standar konstruksi yang sudah ditetapkan.
b.      Sebelum dioperasikan, instalasi/peralatan listrik yang  udah dipasang harus dinyatakan layak operasi oleh pihak  yang  berwenang.
c.       Setiap orang (tenaga teknik ) yang bekerja pada bidang ketenaga listrikan haruslah orang  yang  kompeten.
d.      Mentaati prosedur kerja (SOP) yang sudah ditetapkan untuks etiap pekerjaan yang berkaitan dengan instalasi listrik.
e.       Menggunakan alat kerja dan alat pelindung diri (APD) yang sudah ditentukan untuk pekerjaan bidang listrik (memenuhi standar keselamatan).
f.       Adanya pengawasan pekerjaan ketika bekerja pada instalasi listrik.
g.      Selalu menjaga Safety Distance (jarakaman) yang sudah ditentukan ketika bekerja berdekatan dengan instalasi/peralatan yang bertegangan.
h.      Mentaati semua himbauan/larangan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan listrik.
i.        Menerapkan Konsep JSA,

JSA merupakan identifikasi sistematik dari bahaya potensial di tempat kerja yang dapat diidentifikasi, dianalisa dan direkam. Hal-hal yang dilakukan dalam penerapan JSA:

·         Identifikasi bahaya yang berhubungan dengan setiap langkah dari pekerjaan yang berpotensi untuk menyebabkan bahaya serius.

·         Menentukan bagaimana untuk mengontrol bahaya.

·         Membuat perkakas tertulis yang dapat digunakan untuk melatih staf lainnya.

·         Bertemu dengan pelatih OSHA untuk mengembangkan prosedur dan aturan kerja yang spesifik untuk setiap pekerjaan.


Beberapa tips pada keselamatan kerja listrik adalah sebagai berikut :
  1. Lakukan inspeksi visual pada semua peralatan listrik portable.
  2. Gunakan hanya peralatan listrik dengan tag yang valid.
  3. Alat yang rusak ditag ‘Out of Service.
  4. Pada tempat lembab, pastikan semua alat tersambung dengan Ground-fault Circuit Interrupter (GFCI).
  5. Jangan mengganti fuse dengan kawat.
  6. Personal berkualifikasi saja yang boleh memperbaiki alat listrik.
  7. Jangan sentuh kabel listrik yang jatuh/tergeletak.


4.      Prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Untuk Pendarahan, Terbakar dan Terkena Sengatan Listrik
a.      P3K Pada Pendarahan
1)      Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti.
2)      Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.
3)      Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
4)      Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
5)      Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.

b.      P3K Pada Luka Bakar (Terbakar)
Penanggulan Luka bakar itu tergantung pada tingkat luka bakar yang di derita/dialami oleh korban.
1)      Luka bakar ringan
Derajat ringan jika luas kurang dari 50% atau derajat sedang dengan dengan luas kurang dari 15 % atau derajat berat kurang dari 2%. Bagian yang terkena panas dikompres dengan air dingin atau dialiri air dingin. Bila terlalu luas segera rujuk kerumah sakit. Bagian yang melepuh jangan dipecah, tetapi ditutupi. Tidak dianjurkan mengolesi luka bakar dengan odol/kamfer, keadaan ini justru akan memperberat kondisi luka bakar dan akan menambah penderitaan, sebab saat membersihkan akan terasa sakit.
2)      Luka Bakar Sedang.
Derajat ringan dengan luas lebih dari 50%, derajat sedang dengan luas 15-30%, atau derajat berat dengan luas lebih dari 2 %, perlu segera dirujuk kerumah sakit dengan menutupi bagian yang terkena panas.
3)      Luka bakar berat.
Lebih parah dan lebih luas dari kondisi luka bakar sedang, segera rujuk kerumah sakit yang lengkap. Obat-obatan yang diperlukan pada luka bakar, terutama bila permukaan kulit terbuka, adalah anti infeksi yang diberikan secara oles/topikal untuk mencegah kemungkinan terinfeksi. Hal lain yang perlu diperhatikan karena dapat mengancam korban luka bakar adalah kehilangan cairan tubuh (dehidrasi), karena permukaan kulit yang rusak, infeksi, cacat tubuh karenaa danya jaringan parut akibat luka bakar (kontraktur). Untuk luka bakar karena zat kimia perlu penatalaksanaan khusus, secara umum luka bakar dialiri air dingin lebih lama (20 - 30 menit), tutup dengan kain halus, dan rujuk kerumah sakit.

c.       P3K Terkena Sengatan Listrik
Terkena sengatan listrik atau kesetrum sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian seketika. Arus listrik yang melewati tubuh akan merusakkan jaringan tubuh seperti saraf, otot, serta dapat mengacaukan kerja jantung. Inilah  yang menyebabkan mengapa sengatan listrik sangat berbahaya. Jika suatu saat teman atau keluarga anda terkena sengatan listrik, segera lakukan tindakan berikut:
1)      Dengan segera matikan hubungan arus listrik yang utama, misalnya sakelar atau meteran.
2)      Jika kabelnya terhubung dengan stop kontak, cari tempat yang aman dan segera tarik kabel dengan cepat hingga hubungan dengan stop kontak terpisah.
3)      Pukul korban menjauhi sumber arus dengan benda yang tidak dapat menghantar listrik seperti sapu kayu, atau plastik, Dengan memakai sandal dari karet. Ingat, jangan pernah menyentuh korban. Segera setelah korban terlepas, berikan pernapasan buatan dari mulut-kemulut jika korban tidak bernapas, atau teknik pijat jantung jika jantungnya berhenti berdenyut. Segera panggil ambulans untuk mendapatkan pertolongan medis.

Selasa, 25 September 2012

YA'AHOWU Tanö Niha: Contoh Renungan Singkat

YA'AHOWU Tanö Niha: Contoh Renungan Singkat

Masa Muda

Masa muda itu indah...
Bagaikan bunga yang bermekaran...
Seperti langit penuh dengan bintang....
Semua mata ingin memandanginya...
Banyak insan ingin memetiknya....
Seribu jiwa ingin memilikinya....

Masa muda adalah masa yang berapi-api...
Apinya ingin membakar setiap dedaun kering...
Semangat berkobar merasuk kejiwa...
Mengpus perasaan nan sedih...
Membangkitkan jiwa penuh semangat...

by: Saloni Waruwu

Kamis, 07 Juni 2012

15 Menit Sebelum Tidur

Hai....
Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan, apakah saudara menyiapkan waktu _+ 15 menit sebelum tidur untuk berteduh sejenak kepada Tuhan?
Mungkin saudara pernah melakukan hal tersebeut, Namun apakah itu dilakukan secara terus-menesus atau tidak?

Sabtu, 26 Mei 2012

Contoh Proposal Penelitian


UPAYA MENGATASI BUTA HURUF DI DESA LAURU FADORO,
AFULU, NIAS UTARA, SUMATERA UTARA
TAHUN 2011


BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Belakangan ini, seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi di era globalisasi yang tengah ramai dibicarakan di masyarakat kita serta mengenai era perdagangan bebas yang akan dimulai sebentar lagi, pemerintah merencanakan kegiatan – kegiatan pembaruan yang kelak akan berguna guna menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas.
            Pendidikan adalah salah sektor yang  merupakan bagian penting dari usaha pemerintah guna mewujudkan cita citanya. Berdasarkan pengamatan atas usaha dari pemerintah tersebut, penulis ingin mengetahui apakah penyebab banyaknya masyarakat buta huruf.
            Dari uraian di atas, untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyebab banyaknya masyarakat yang buta huruf, penulis bermaksud melakukan penelitian yang diberi judul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011.”

B.     Identifikasi Masalah
         Identifikasi masalah dari penelitian yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” adalah sebagai berikut:
1.      Penyebab banyaknya masyarakat Desa Lauru Fradoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara yang buta huruf.
2.      Usaha pemerintah dalam mengatasi masalah buta huruf di Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara.
3.      Status sosial ekonomi masyarakat Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara.
4.      Peranan orang tua masyarakat Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara. dalam menyekolahkan anak-anak mereka.

C.    Rumusan Masalah
         Rumusan masalah dari penelitian yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” yakni dimuat dalam pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.      Apa yang menyebabkan banyaknya masyarakat Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara yang buta huruf?
2.      Bagaiman peran orang tua dalam memberi motivasi belajar kepada anak?
3.      Apasaja usaha pemerintah dalam mengatasi masalah buta huruf di Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara?
4.      Bagaimana motivasi atau minat anak-anak masyarakat Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara  dalam belajar?
5.      Bagaiman cara untuk menanggulangi masalah buta huruf di Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara?

D.    Tujuan Penelitian
         Tujuan dilakukannya penelitian yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” adalah untuk mengetahui penyebab banyaknya masyarakat Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara yang buta huruf, serta bagaimana solusi untuk mengatasinya.

E.     Manfaat penelitian
         Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” yaitu sebagai berikut:
1.      Memberi informasi bagi kita penyebab banyak masyarakat Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara yang buta huruf.
2.      Untuk mengetahui sejauh kepedulian pemerintah terhadap masyarakatnya terutama di Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara.


BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Teori Psikologi  Manusia
1.      Teori Perkembangan Anak
........................
2.      Teori Gangguan Mental
........................
B.     Teori Pendidikan
........................
C.    Motivasi Belajar Anak
........................
D.    Cara Penanggulangan Buta Huruf
1.      Peran Pemerintah
........................
2.      Peran Orang Tua
........................
E.     Teori Kemasyarakatan
1.      Pengaruh Lingkungan
........................
2.      Pengaruh Teman Sebaya/Bermain
........................
F.      Peranan Orang Tua

BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian
         Penelitian yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif.

B.     Waktu dan Tempat Penelitian
         Penelitian yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” dilaksanakan di Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara. Yaitu pada 15 Desember 2011 samapai dengan 15 Februari 2012.

C.    Subjek Penelitian
         Subjek penelitian yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” adalah masyarakat Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sutera Utara. Sedangkan sampel diambil dua dusun yaitu dusun 1 (satu) Fadoro, dan dusun 2 (dua) Turenamohesa yang terdiri dari:
Laki-laki      : 175 orang
Perempuan  : 200 orang
Total            : 375 orang

D.    Teknik Pengumpulan Data
         Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melakukan wawancara, observasi, serta menyebarkan angket kepada masyarakat.
Adapun wawancara yang dilakukan yaitu wawancara terbuka.
Contoh angket yang disebarkan:
1.      Motivasi orang tua dalam menyekolahkan anak:
a.       Tinggi,         b. Rendah,      c.  Sangat tinggi,           d. Sangat rendah. 
2.      Kegemaran anak dalam belajar
a.       Tinggi,       b. Rendah,        c.  Sangat tinggi,           d. Sangat rendah.    

E.     Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” adalah menggunakan peneliti sebagai penganalisis, dengan cara:
1.      Merangkum hasil wawancara dan mengevaluasinya.
2.      Mendeskripsikan hasil wawancara dan observasi.
3.      Mengumpulkan hasil angket, serta menghitung presentase masing-masing.
4.      Membuat tabel.
5.      Menarik kesimpulan dari hasil wawancara, observasi, dan angket.