1

Latihan1 JavaScript
*Penulisan kode HTML*

Ya'ahowu

Selamat datang ke blog "Ya'ahowu Tanö"......
Blog ini saya buat sebagai sarana untuk menuliskan ekspresi atau hasil buah pikiran, pengalaman, serta kutipan-kutipan dari buku yang pernah di baca.

Sabtu, 26 Mei 2012

Contoh Proposal Penelitian


UPAYA MENGATASI BUTA HURUF DI DESA LAURU FADORO,
AFULU, NIAS UTARA, SUMATERA UTARA
TAHUN 2011


BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Belakangan ini, seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi di era globalisasi yang tengah ramai dibicarakan di masyarakat kita serta mengenai era perdagangan bebas yang akan dimulai sebentar lagi, pemerintah merencanakan kegiatan – kegiatan pembaruan yang kelak akan berguna guna menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas.
            Pendidikan adalah salah sektor yang  merupakan bagian penting dari usaha pemerintah guna mewujudkan cita citanya. Berdasarkan pengamatan atas usaha dari pemerintah tersebut, penulis ingin mengetahui apakah penyebab banyaknya masyarakat buta huruf.
            Dari uraian di atas, untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyebab banyaknya masyarakat yang buta huruf, penulis bermaksud melakukan penelitian yang diberi judul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011.”

B.     Identifikasi Masalah
         Identifikasi masalah dari penelitian yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” adalah sebagai berikut:
1.      Penyebab banyaknya masyarakat Desa Lauru Fradoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara yang buta huruf.
2.      Usaha pemerintah dalam mengatasi masalah buta huruf di Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara.
3.      Status sosial ekonomi masyarakat Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara.
4.      Peranan orang tua masyarakat Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara. dalam menyekolahkan anak-anak mereka.

C.    Rumusan Masalah
         Rumusan masalah dari penelitian yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” yakni dimuat dalam pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.      Apa yang menyebabkan banyaknya masyarakat Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara yang buta huruf?
2.      Bagaiman peran orang tua dalam memberi motivasi belajar kepada anak?
3.      Apasaja usaha pemerintah dalam mengatasi masalah buta huruf di Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara?
4.      Bagaimana motivasi atau minat anak-anak masyarakat Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara  dalam belajar?
5.      Bagaiman cara untuk menanggulangi masalah buta huruf di Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara?

D.    Tujuan Penelitian
         Tujuan dilakukannya penelitian yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” adalah untuk mengetahui penyebab banyaknya masyarakat Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara yang buta huruf, serta bagaimana solusi untuk mengatasinya.

E.     Manfaat penelitian
         Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” yaitu sebagai berikut:
1.      Memberi informasi bagi kita penyebab banyak masyarakat Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara yang buta huruf.
2.      Untuk mengetahui sejauh kepedulian pemerintah terhadap masyarakatnya terutama di Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara.


BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Teori Psikologi  Manusia
1.      Teori Perkembangan Anak
........................
2.      Teori Gangguan Mental
........................
B.     Teori Pendidikan
........................
C.    Motivasi Belajar Anak
........................
D.    Cara Penanggulangan Buta Huruf
1.      Peran Pemerintah
........................
2.      Peran Orang Tua
........................
E.     Teori Kemasyarakatan
1.      Pengaruh Lingkungan
........................
2.      Pengaruh Teman Sebaya/Bermain
........................
F.      Peranan Orang Tua

BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian
         Penelitian yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif.

B.     Waktu dan Tempat Penelitian
         Penelitian yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” dilaksanakan di Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara. Yaitu pada 15 Desember 2011 samapai dengan 15 Februari 2012.

C.    Subjek Penelitian
         Subjek penelitian yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” adalah masyarakat Desa Lauru Fadoro, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sutera Utara. Sedangkan sampel diambil dua dusun yaitu dusun 1 (satu) Fadoro, dan dusun 2 (dua) Turenamohesa yang terdiri dari:
Laki-laki      : 175 orang
Perempuan  : 200 orang
Total            : 375 orang

D.    Teknik Pengumpulan Data
         Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melakukan wawancara, observasi, serta menyebarkan angket kepada masyarakat.
Adapun wawancara yang dilakukan yaitu wawancara terbuka.
Contoh angket yang disebarkan:
1.      Motivasi orang tua dalam menyekolahkan anak:
a.       Tinggi,         b. Rendah,      c.  Sangat tinggi,           d. Sangat rendah. 
2.      Kegemaran anak dalam belajar
a.       Tinggi,       b. Rendah,        c.  Sangat tinggi,           d. Sangat rendah.    

E.     Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang berjudul “Upaya Mengatasi Buta Huruf di Desa Lauru Fadoro, Afulu, Nias Utara, Sumatera Utara Tahun 2011” adalah menggunakan peneliti sebagai penganalisis, dengan cara:
1.      Merangkum hasil wawancara dan mengevaluasinya.
2.      Mendeskripsikan hasil wawancara dan observasi.
3.      Mengumpulkan hasil angket, serta menghitung presentase masing-masing.
4.      Membuat tabel.
5.      Menarik kesimpulan dari hasil wawancara, observasi, dan angket.

Wanita Tercantik


Berikut 10 Wanita Tercantik di Dunia :
1.      Beyonce Knowles
Beyonce Knowles
“Saya merasa lebih cantik dari yang sebelumnya karena telah melahirkan anak. Saya belum pernah merasa sangat terkoneksi, tidak pernah merasa punya tujuan hidup di dunia ini sebelumnya,” ungkap Beyonce yang melahirkan anak pertamanya Blue Ivy, Januari 2012 lalu.

2.      Sofia Vergara
Sofia Vergara
Terpilih menjadi wanita tercantik di dunia membuat Sofia merasa tersanjung. Apalagi di usianya yang akan memasuki 40 tahun, dia disejajarkan dengan aktris muda seperti Mila Kunis.

3.      Charlize Theron
Charlize Theron
Charlize mengaku tidak terlahir sebagai wanita yang cantik. “Selama delapan tahun hidupku, aku tidak punya gigi depan,” kata aktris kelahiran Afrika Selatan itu pada majalah W. Dia juga termasuk anak yang sering sakit. Namun ketika remaja, Charlize mulai menumbuhkan kepercayaan dirinya dengan ikut kelas menari dan menjadi model.

4.      Lily Collins
Lily Collins
Putri Phil Collins ini kini sudah semakin dikenal di dunia akting. Film terbarunya bersama Julia Roberts, Mirror Mirror tengah tayang di bioskop. Aktris 23 tahun yang berperan sebagai Snow White itu awalnya tidak percaya diri dengan penampilannya. Namun kini menyadari wajahnya punya keunikan.

5.      Madeleine Stowe
Madeleine Stowe
Madeleine naik daun setelah membintangi serial ‘Revenge’. “Sangat menyenangkan kita jadi dikenali saat berada di jalan,” ujar Stowe soal kepopulerannya. Di usianya yang sudah 53 tahun, pemeran Victoria itu masih tetap cantik.


6.      Christina Hendricks
Christina Hendricks
Serial ‘Mad Men’ membawa nama Christina Hendricks populer. Tubuhnya kerap menjadi pusat perhatian karena dia memiliki ukuran dada yang cukup besar. Meski dianggap seksi oleh banyak orang, dulu Christina merasa dia terlalu gemuk. Namun kini wanita cantik itu percaya diri dengan penampilannya. “Aku merasa cantik dan tidak pernah berusaha menurunkan berat badan karena aku menyukainya,” katanya.

7.      Michelle Williams
Michelle Williams
Michelle baru saja masuk nominasi Oscar berkat aktingnya di ‘My Week with Marilyn’. Perannya sebagai Marilyn Monroe di film tersebut menjadi catatan penting dalam karinya. Mengenai kecantikan, Michelle merasa ekspektasi orang untuk tampil cantik justru membuatnta merasa jelek. “Karena aku merasa tidak bisa hidup dengan tuntutan itu,” katanya dalam wawancara dengan Vogue.


8.      Paula Patton
Paula Patton
Bintang film ‘Mission: Impossible – Ghost Protocol’ itu tidak lagi takut tampil make-up pasca melahirkan anak pertamanya pada April 2010 lalu. “Aku memakai make up sedikit. Aku lebih bisa menerima diriku,” kata istri penyanyi Robin Thicke itu.

9.      Miranda Lambert
Miranda Lambert
Menjadi penyanyi country membuat Miranda merasa dipaksa untuk tampil sempurna. “Semua bintang sangat kurus dan mereka menghabiskan waktu untuk berusaha menjadi kurus,” katanya pada majalah Health. Namun dia tidak mau memaksakan dirinya menjadi kurus. “Aku mewakili wanita normal. Tidak masalah punya tubuh sedikit berisi. Aku bahagia dengan tubuhku,” katanya.


10.  Kate Middleton
Kate Middleton
Sejak bertunangan dengan Pangeran William hingga akhirnya menikah, Kate tidak berhenti membuat penggemarnya terpesona pada penampilannya. Dia dikenal dengan gayanya yang sederhana namun tetap elegan.

Sabtu, 19 Mei 2012

PERENCANAAN OPERASI / PRODUKSI

PERENCANAAN  OPERASI / PRODUKSI
Digunakan untuk mengetahui jumlah barang/produk yang harus diproduksi dengan didasarkan pada hasil peramalan dan persediaan yang ada, juga merupakan pegangan untuk merancang jadual produksi.

Fungsi lain :
- konsistensi
à rencana penjualan dan produksi  : renstra persh
- Menjamin kemampuan produksi konsisten
àrencana produksi.
- monitoring hasil produksi aktual
à rencana produksi.
- Mengatur persediaan produk jadi u
à target dan rencana.
- Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan MPS.
Untuk melakukan perencanaan produksi dapat dilakukan dengan beberapa strategi :
Ò  Dengan mengendalikan persediaan, (dilakukan pada saat kapasitas produksi di bawah permintaan dan  digunakan pada saat di atas kapasitas produksi)
Ò  Dengan mengendaliakan jumlah tenaga kerja sesuai dengan laju produksi yang diinginkan.
Ò  Mengadakan subkontrak untuk menaikan kapasitas pada saat perusahaan dalam keadaan sibuk.
Ò  Mempengaruhi permintaan (potongan harga, pemberian hadiah, layanan-layanan khusus).
   Perencanaan Operasi dapat diklasifikasikan menjadi dua metode yaitu :
Perencanaan Operasi dapat diklasifikasikan menjadi dua metode yaitu :
    1. Metode Kualitatif :
        - Rasio persediaan
        - konsensus manajemen
        - grafik dll.
       2. Metode Kuantitattif : 
        - Heuristik
        - model matematik
        - simulasi dll.
  
  Contoh : Data dari hasil peramalan :
Bulan
Peramalan
Komulatif
1
103
103
2
117
220
3
115
335
4
121
456
5
123
579
6
109
688
7
89
777
8
74
851
9
71
922
10
73
995
11
81
1.076
12
98
1.174
Berdasarkan hasil peramalan maka dapat dilakukan rencana produksi untuk 12 periode.

Dimisalkan pada rencana 1 tingkat produksi adalah 70 unit/ bln dengan menganggap persediaan awal adalah 340 unit.

Pada rencana 2 tingkat produksi 120 unit/bln untuk 6 bulan pertama dan 60 unit/bln untuk 6 bulan terakhir, dengan persediaan awal 100 unit, sehingga hasil akhir persediaan seperti pada table berikut :
Tabel Rencana Produksi

Bln
Perama lan
Komu latif
Rencana Produksi 1
Rencana Produksi 1
Persediaan Awal
Produk
Persediaan Akhir
Persedia an Awal
Produk
Persediaan Akhir
1
103
103
340
70
307
100
120
117
2
117
220
307
70
260
117
120
120
3
115
335
260
70
215
120
120
125
4
121
456
215
70
164
125
120
124
5
123
579
164
70
111
124
120
121
6
109
688
111
70
72
121
120
132
7
89
777
72
70
53
132
60
103
8
74
851
53
70
49
103
60
89
9
71
922
49
70
48
89
60
78
10
73
995
48
70
45
78
60
65
11
81
1.076
45
70
34
65
60
44
12
98
1.174
34
70
6
44
60
6

Dari dua rencana produksi tersebut akan dipilih salah satu dari rencana yang ada dengan mempertimbangkan biaya yang terjadi, yaitu biaya terkecil yang akan digunakan sebagai rencana produksi.
Fungsi utama persediaan yaitu :
   - Sebagai penyangga, penghubung antar proses produksi   dan distribusi untuk memperoleh efisiensi.
   - Sebagai stabilisator harga terhadap fluktuasi permintaan.
Masalah umum persediaan dalam suatu system
1.      Masalah kuantitatif :
 - Berapa banyak jumlah barang yang akan dipesan.
 - Kapan pemesanan barang harus dilakukan.
 - Berapa jumlah persediaan pengaman.
 - Metode pengendalian persediaan mana yang paling  tepat.
2.        Masalah kualitatif :
 - Jenis bahan/barang apa yang masih ada
- Dimana barang tersebut ditempatkan
- Berapa banyak barang dalam proses pemesanan
- Siapa saja yang ditunjuk sebagai pemasok, dsb.
Komponen biaya dlm rangka penentuan persediaan

1.      Biaya pembelian (Purchasing Cost = c)
-          Biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang persediaan.
-          Besarnya biaya tergantung dari jumlah barang yang dibeli dari harga satuan.
2.      Biaya pengadaan (Procurement Cost)
Biaya pengadaan dibedakan atas 2 jenis yaitu :
-          Biaya pemesanan (Ordering Cost = k) Semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari luar.
-          Biaya penentuan pemasok, administrasi pesanan, pengiriman pesanan, pengangkutan, penerimaan dsb.
3.      Biaya persiapan (setup cost = k)
-          Semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiapkan produksi suatu barang.
-          Biaya menyusun peralatan produksi, menyetel mesin, persiapan gambar kerja dsb.
4.      Biaya penyimpanan (Holding Cost = h)
Semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan barang, meliputi :
-          Biaya modal
-          Biaya gudang
-          Biaya asuransi
-          Biaya administrasi
-          Biaya kadaluarsa
-          Biaya kerusakan dan penyusutan
5.      Biaya kekurangan persediaan/kehabisan stock (Shortage Cost = p)
¨  Biaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan lebih kecil dari jumlah yang diperlukan.
¨  Metode Pengendalian Persediaan
¡  Metode Tradisional
¡  Metode perencanaan kebutuhan material (MRP)
¡  Metode Kanban
¨    Metode Pengendalian Persediaan Tradisional/EOQ
Dalam metode ini pada dasarnya mencari jawaban optimal   dalam menentukan :
     -   Jumlah ukuran pemesanan ekonomis (EOQ)
     -   Titik pemesanan kembali (RO)
     -   Jumlah cadangan pengaman yang diperlukan (SS)
Model EOQ didasarkan pada asumsi-asumsi sbb :
Hanya satu item barang (produk) yang diperhitungkan
Kebutuhan (permintaan) setiap periode diketahui
Barang yang dipesan diasumsikan dapat segera tersedia
Waktu ancang-ancang (lead time) bersifat konstan
Setiap pesanan dikirim dan langsung digunakan
Tidak ada pesanan ulang (back order)
Tidak ada diskon
Tujuan model ini adalah menentukan jumlah ekonomis setiap kali pemesanan (EOQ) sehingga total biaya persediaan minimal.
Biaya Total Persediaan =   Ordering cost + Holding cost +  Purchasing cost.
Parameter yang dipakai adalah :
D         : jumlah kebutuhan barang selama satu periode
k          : ordering cost sekali pesan
h          : holding  cost  persatuan  nilai  persediaan                  
             persatuan waktu
c          : purchasing cost persatuan nilai persediaan
t           : waktu antara satu pesanan ke pesanan berikutnya